Kelap Kelip: Rumah Produksi Anak dan Keluarga

Jumlah anak di Indonesia hampir sepertiga jumlah keseluruhan penduduk, tapi mengapa jumlah film anak nasional masih minim?

Data Unicef menunjukkan, sepertiga penduduk Indonesia adalah anak-anak dan merupakan jumlah terbesar keempat di dunia. Tapi ironisnya, dari data Lembaga Sensor Film (LSF) tahun 2022, film bioskop yang masuk klasifikasi semua umur (SU)—artinya bisa ditonton anak-anak—lebih banyak berasal dari luar negeri. Lalu, dari survei LSF tahun 2023 juga diketahui bahwa hanya 46 Persen anak Indonesia menonton film sesuai umur.

Fakta-fakta miris inilah yang membuat kami tergerak mendirikan Kelap Kelip. Kami tak ingin hanya menjadi sebuah rumah produksi film anak-anak saja, tapi juga menjadikan film anak sebagai sarana edukasi tanpa harus kehilangan sisi hiburannya. Lewat Kelap Kelip kami juga ingin membangun ekosistem yang positif bagi para sineas, pegiat, dan pecinta film anak nasional.

Sumber bacaan:

https://lsf.go.id/laporan-kinerja-lembaga-sensor-film-2022/

https://www.jawapos.com/lifestyle/01436452/survei-lsf-hanya-46-persen-anak-nonton-film-sesuai-umur

Latar Belakang Lahirnya Kelap Kelip

Tentang Kami

Kelap Kelip adalah rumah produksi berbasis di Jakarta yang digagas tahun 2024. Kami lahir sebagai ruang untuk membangun ekosistem terbaik bagi anak-anak dan keluarga, melalui karya dan media.

Kelap Kelip tidak hanya berfokus pada produksi karya film saja, tapi juga pembuatan konten-konten digital dan aktivasi yang bisa dinikmati anak-anak serta keluarga.

Karya perdana kami adalah sebuah film pendek anak-anak dengan judul “Ada Hantu di Menara Merdu” (2024) yang ditayangkan perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 19 di Yogyakarta.

Ke depannya, Kelap Kelip, akan terus memproduksi karya-karya yang menarik dan inspiratif bagi anak-anak, orang tua dan keluarga di Indonesia.